Upaya ini harus dimulai dari kesadaran masyarakat untuk mengurangi hal-hal yang dapat meningkatkan emisi gas-gas rumah kaca ke atmosfer dan membekali diri dengan pengetahuan tentang dampak negatif dari perubahan iklim.
“Untuk kejadian suhu tinggi di Timur-Tengah, tidak dapat langsung dikaitkan dengan perubahan iklim. Merujuk pada catatan historis, suhu pada kisaran 50 derajat celcius cukup sering terjadi sehingga dapat disimpulkan bahwa fenomena ini merupakan variasi iklim di wilayah tersebut,” tulis BMKG pada siaran pers-nya.
Simak juga video menarik berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News