GenPI.co 
Botibarani , Kabupaten Bone Bolange, Gorontalo, kedatangan dua ekor Hiu Paus. Dua hewan laut memiliki nama yang unik. Seekor diberi nama Susi Pudjiastuti, sementara yang lain bernama Brahmantya.
Nama ini diberikan oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar. Instansi tersebut yang selama ini memantau satwa raksasa yang datang di lepas pantai Botubarani.
Dua individu pengembara lautan ini belum teridentifikasi sebelumnya oleh tim Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Makasar. Tim yang berisi pakar kelautan selama ini fokus melakukan monitoring di lokasi wisata hiu paus.
Sepasang hiu paus ini kemudian diberi label berupa transmitter. Pada alat pemancar sinyal itu ditulis nama Susi Pudjiastuti, (nama Menteri Kelautan dan Perikanan) dan Brahmantya nama Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, sebagai nama ID tag.
Sementara yang satu ekor lainnya adalah individu yang telah memiliki transmitter yang dipasang BPSLP Makassar tahun 2017 lalu. “Ini hasil monitoring hiu paus yang dilakukan oleh tim survei,” kata Andry Sukmoputro, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Makassar.
Dalam monitoring ini BPSPL Makassar melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, Bappeda Kabupaten Bone Bolango. Sulu Sulawesi Whale Shark Project dibawah naungan World Wide Fund (WWF) Indonesia, serta Kelompok Masyarakat Sadar Wisata Botubarani juga diikutsertakan.
Hiu paus di Gorontalo telah menjadi ikon pariwisata yang menyedot wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Sementara Lepas pantai Botubarani selama ini dikenal sebagai lokasi wisata hiu. Setiap hari para penyelam bule menikmati kebersamaanya dengan beberapa ekor hiu paus.
Wisatawan lain yang tidak menyelam bisa melakukan snorkling di permukaan. Cara menikmati kebersamaan dengan hiu paus lainnya adalah dengan menyewa perahu kayu tradisional milik warga setempat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
