Secara hitungan bisnis, Pertamina belum mampu melakukannya. Investasinya terlalu besar.
Kalaupun bisa cari pinjaman, ”ruang untuk meminjam” tidak cukup. Kalau harus berpartner, Pertamina kehilangan kesempatan bisnis.
Direksi dan komisaris Pertamina memang harus menjalankan dua misi sekaligus: misi perusahaan (harus laba, tidak boleh rugi) dan misi dari pemerintah.
BACA JUGA: Opor Bandara
Maka, sebaiknya Pertamina harus berterus terang kepada pemerintah. Terutama kepada presiden: mampu atau tidak dari segi kemampuan perusahaan.
Dengan demikian, presiden punya kejelasan apa yang harus dilakukan. Tidak seperti digantung oleh PHP.
BACA JUGA: Capres Andika
Misalnya, Pertamina mengatakan: tidak mampu, pemerintah yang akan memikirkannya.
Termasuk, kalau perlu, mengundang investor asing. Tinggal pemerintah mempertimbangkan risiko politiknya.
BACA JUGA: Andhika Thatcher
Atau, pemerintah tetap menugaskan Pertamina. Dengan berbagai bantuan. Mulai penjaminan pemerintah sampai subsidi bunga pinjaman.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News