
Hal itu membuat sekolah yang berdiri 2007 itu tidak lagi diminati siswa lagi.
Hewan ternak itu masuk ke kompleks sekolah pada sore hari saat tidak ada aktivitas di sekolah.
Selain itu, masuknya hewan ternak disebabkan tidak terlalu banyak aktivitas persekolahan karena kekurangan murid.
BACA JUGA: 220 Remaja Putus Sekolah Manggarai Disulap Jadi Penenun Ikat NTT
"Pihak (pengelola) sekolah mengeluh kepada kami karena kekurangan anak didik, sehingga memicu maraknya hewan ternak masuk kompleks sekolah," kata dia.
Sementara, Kepala SMP Negeri 3 Seruway, Kurnia Rahmianum, menambahkan, lingkungan sekolah yang dipimpinnya tidak nyaman lagi karena tercemar kotoran hewan ternak.
BACA JUGA: Ya Ampun, Gedung Sekolah Roboh di Cengkareng Saat Direnovasi
Kondisi itu juga terjadi karena sekolah tidak memiliki pagar yang utuh untuk mencegah hewan ternak masuk perkarangan.
"Masuknya hewan ternak ke pekarangan sekolah membuat program penghijauan tidak bisa dilakukan. Sebab, semua tanaman dimakan hewan ternak," tutur dia.(ant)
BACA JUGA: Data Anak Tidak Sekolah Tak Lengkap, Masyarakat Bisa Lakukan Ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News