Ramalan Jayabaya Soal Semeru Bikin Tegang, Pulau Jawa Terbelah

Ramalan Jayabaya Soal Semeru Bikin Tegang, Pulau Jawa Terbelah - GenPI.co
Warga mengamati kondisi rumah yang tertimbun abu vulkanik guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa.

Warga yang melihat letusan berlari menyelamatkan diri menghindari kejaran awan pekat dan panas.

Erupsinya Gunung Semeru membuat warga mengaitkannya dengan ramalan Jayabaya.

Jika melihat catatan sejarah meletusnya Gunung Semeru, pernah terjadi sangat besar pada 200 tahun lalu tepatnya 8 November 1818.

BACA JUGA:  Ahli Bongkar Bahaya Erupsi Gunung Semeru, Dahsyat Ampun-ampunan

Setelah itu, Gunung Semeru kembali meletus pada 2 Februari 1994 lalu. Setelah itu pada tahun 2000-an terjadi 8 kali letusan.

Dan letusan besar terjadi pada Natal 2002. Kemudian pada 1 Desember 2020, Gunung Semeru kembali meletus diikuti guguran awan panas dari puncak, dengan jarak luncur 2 kilometer hingga 11 kilometer.

BACA JUGA:  Erupsi Semeru, Bandara Malang dan Juanda Tetap Beroperasi

Kali ini Gunung Semeru kembali meletus jelang akhir tahun 2021. Meletusnya Gunun Semeru kali ini, rupanya banyak mengaitkannya dengan ramalan Jayabaya.

Dalam beberapa literasi, Maharaja Jayabaya merupakan raja Kerajaan Kediri yang memerintah sekitar abad ke-12 adalah visioner yang unggul.

BACA JUGA:  Menilik Sejarah Letusan Dahsyat Gunung Semeru Sejak 1818

Dari kitab Jangka Jayabaya, bait ke-164 sang raja berucap suatu saat Pulau Jawa akan terpotong menjadi dua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya