GenPI.co 
Metromini-Kopaja: Mengais Rejeki Sambil Menunggu Ajal
Inisiatif pertunjukan Reog massal ini rupanya didukung oleh banyak pihak. Salah satunya adalah Riyadi, seorang lurah di Desa Kalimalang, Kecamatan Sukorejo. Ia mengatakan, pihaknya sangat mendukung ide yang dilontarkan Bupati untuk menggelar Gebyar reog secara serentak ini.
“Di desa Kalimalang para pemain hingga pengrawitnya masih terbilang usia anak-anak. Semua elemen pemain masih duduk di bangku SD untuk yang reyog festival, ini wujud kami selaku masyarakat Ponorogo harus tetap melestarikan seni budaya Ponorogo,” terang Riyadi.
Gebyar Reog ini rupanya membuat wisatawan tertarik mengunjungi Ponorogo. Niklas Sjogren, seorang turis asal Swedia ini mengatakan dirinya baru pertama kali melihat kesenian reyog langsung di tempat asalnya. Sebelumnya dua kali ia pernah melihat tetapi di luar Ponorogo.
“Ini tadi saya mengajak anggota keluarga saya ke Ponorogo untuk menyaksikan reyog langsung, dan sangat senang mereka,” ungkapnya.
Jika telah menjadi acara rutin, Gebyar Reog akan menjadi daya tarik sendiri di Kabupaten Ponorogo. Para wisatawan bisa menyambangi kabupaten ini unuk melihat keunikan sebi budaya reog yang digelar secara serentak di setiap tempat.
Simak juga video menarik berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
