Catatan Terbaru Dahlan Iskan: Tahun Komitmen

Catatan Terbaru Dahlan Iskan: Tahun Komitmen - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Bayangkan: saya harus tetap menulis di saat paling suntuk sekalipun. Kalau suntuknya masih pagi saya masih bisa bilang ke diri sendiri: nanti saja.

Kalau sampai siang masih suntuk saya masih bisa bilang: nanti sore saja. Pun ketika sudah sore: nanti saja menjelang magrib.

Kalau menjelang magrib itu tiba tidak ada lagi ruang untuk berkelit. Harus menulis.

BACA JUGA:  Pesanggrahan Djoyoadhiningrat

Pun ketika belum punya ide. Pun ketika suntuknya meningkat. Pun ketika mendadak ada urusan-sampai harus menulis sambil di perjalanan.

Coba, hobi macam mana itu. Itu sama sekali bukan hobi. Itu siksa.

BACA JUGA:  UV Tinggi

Siksa dunia. Semoga mengurangi siksa kubur. Tapi mengapa saya melakukan itu-memaksakan diri menulis setiap hari?

Saya teringat ayah. Almarhum. Hari itu keluarga kami seperti mau kiamat.

BACA JUGA:  Lol Mama

Kakak sulung saya-satu-satunya yang punya penghasilan tetap sebagai guru madrasah-harus pergi ke Kalimamtan: Samarinda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya