Banjir Jadi Sinyal Batam Darurat Lingkungan

Banjir Jadi Sinyal Batam Darurat Lingkungan - GenPI.co
Ilustrasi banjir. Foto: ANTARA.

“Proses reboisasi harusnya melibatkan banyak pihak. Tentu untuk mengetahui jenis pohon yang cocok dan melihat potensi cuaca. Jika penanaman dilakukan pada April hingga Agustus ya percuma, karena Batam cenderung panas,”

“Reboisasi lebih efektif dilakukan pada akhir tahun karena curah hujan cenderung tinggi. Kondisi itu tentunya akan membantu proses penyiraman bibit yang ditanam, potensi pohon hidup jadi tinggi,” katanya.

Namun, Akar Bhumi Indonesia juga tidak sepenuhnya menyalahkan pemerintah. Banjir yang terjadi di Batam dinilai sebagai gagalnya manusia menjaga lingkungan. Dalam hal ini masyarakat juga turut berperan.

BACA JUGA:  Ada 19 Titik Banjir di Batam, di Mana Saja?

Menurut Hendrik, terlalu jauh mengaitkan banjir di Batam dengan perubahan iklim. Faktor utama dalam persoalan berpusat pada pengelolaan sistem drainase, proyek pembangunan, dan masyarakat yang abai.

“Potensi perubahan iklim pada banjir ini sebenarnya kecil, paling dua persen saja. Perlu ada kesadaran dari pemerintah termasuk masyarakat itu sendiri,” kata Hendrik. (*)

BACA JUGA:  Awas, Batam akan Hujan Selama 3 Hari

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya