GenPI.co 
Hawa di kawasan Dieng begitu dingin pada Jumat (3/8) malam. Termometer menunjuk pada angka 3°C. Hampir mencapai titik beku.
Namun suhu ekstrim tersebut tidak menyurutkan animo pengunjung untuk berkumpul di pelataran Candi Arjuna. Sebab malam itu ada pagelaran Jazz di Atas Awan, salah satu dari rangkaian Dieng Culture Festival yang sudah ditunggu-tunggu sepanjang tahun.
Udara yang dinginnya menusuk tulang seolah menyerah pada kehangatan yang terpancar dari panggung pertunjukan. Sebab, musisi yang tampil begitu piawai membuat pengunjung betah. Ada rasa romantis yang lahir dari irama-irama jazz yang dimainkan.
Gugun Blues Shelter adalah satu pengisi dalam Jazz di Atas Awan yang tahun ini mengambil tema ‘Panen Kerinduan’. Lagu-lagu yang dibawakan Band asal Jakarta membuat penonton semakin enggan beranjak. Beberapa penonton yang tahu lirik lagu ikut bernyanyi. Sementara yang lain menggoyang-goyangkan kepala sebagi tanda begitu menikmati suguhan.
Gugun Blues Shelter bukan pengisi acara tunggal di sesi jazz tersebut. Ada beberapa band lain yang tak kalah apiknya bermain instrumen musik. Mereka antara lain Wedding jahe dan Gerhana.
DCF 2018 memang selalu memesona pengunjungnya. Pada hari kedua, gelaran ini akan menampilkan beragam atraksi yang tak kalah seru. Mulai dari Festival Tumpeng, Festival Caping, Festival Kembang, da Festival Lampion. Sajian trakhir inilah yang juga paling dinanti wisatawan. Ribuan lampion akan dilepas ke ke langit luas. Terbang bersama segala harapan dan doa masing-masing pengunjung di festival itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
