Ganjar Pranowo: Saya di Pojokan Panggung Juga Mau, Ngapain ya?

Ganjar Pranowo: Saya di Pojokan Panggung Juga Mau, Ngapain ya? - GenPI.co
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi sambutan di acara puncak kolaborasi dua kabupaten, Wonosobo dan Temanggung dalam Festival Sindoro Sumbing.

GenPI.co – Kesuksesan pementasan akbar sendratari Mapageh Sang Watu Kulumpang yang menjadi puncak kolaborasi antara kabupaten Wonosobo dan Temanggung menuai apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

Saat membuka pementasan yang disaksikan lebih dari 5.000 penonton itu, Ganjar berpesan agar gelaran tersebut bisa diagendakan secara rutin setiap tahun. Panggung yang dibangun untuk mampu menampung 100 penampil itu berlatar Gunung Sumbing, dipusatkan di lapangan Kledung, Kabupaten Temanggung, dan dimulai pada 20.00 WIB, Sabtu (20/7).

“Sendratari ini mengisahkan pesan kehidupan untuk kita semua. Maka, selain bisa memahami pesan itu, lewat seni pertunjukan semoga bisa membuat kita melihat keindahan. Karena biasanya orang yang suka seni itu, hidupnya bahagia dan tidak rese dan yang terpenting tidak pernah sebar hoax apalagi jadi hater,” ungkap Ganjar.

Menurut Gubernur Ganjar, dua kabupaten Wonosobo dan Temanggung sama-sama memiliki kekayaan hayati luar biasa dengan keberadaan lahan di lereng gunung yang sangat subur. Tembakau, sayur, sampai mineral ada di kawasan itu. Maka jangan sampai masyarakat lalai dan tidak bisa menjaga potensi alam itu. Air sebagai sumber kehidupan wajib dijaga, seperti pesan dalam sendratari yang mengisahkan peristiwa penetapan tanah Sima pada 1.100 tahun lalu itu.

“Jangan sampai kita gagal lestarikan Sindoro Sumbing, itu tugas kita bersama sebagai warga. Harapan saya, ini untuk bisa diteruskan di tahun berikutnya dan siapkan untuk pertunjukkan yang  semakin berkelas dan bisa dinikmati masyarakat. Saya siap diberi peran, jadi apapun mau, bahkan di pojokan panggung situ juga mau,” tutur Ganjar yang disambut pecah tawa penonton.

Ganjar Pranowo: Saya di Pojokan Panggung Juga Mau, Ngapain ya?

Agenda ini juga dibuka oleh Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Najamudin Ramli. Ia mengingatkan bahwa Indonesia adalah negeri yang disebut adidaya budaya. Hal itu menurutnya diakui banyak tokoh internasional termasuk Gubernur jenderal PBB Irina Bukova.

“Semua mengakui kalau indonesia adalah nomer satu sebagai negara adidaya budaya. Mungkin ekonominya, politiknya, atau di sektor lain belum maju. Tapi kita yang terdepan di kebudayaan. Dengan asset 34 provinsi 514 kabupaten- kota, 7094 kecamatan dengan 719 bahasa, 1.340 etnik suku. Maka sendratari hari ini adalah salah satu cerminan budaya itu,” ungkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya