Asik, Ganjar Gelontorkan Dana Rp 1 Miliar untuk Desa Wisata
Pertemuan kecamatan Kledung dan Kertek sebelumnya diawali arak-arakan kirab budaya yang menjadi salah satu rangkaian Festival Sindoro Sumbing (FSS). Di panggung utama, lapangan Kledung, dua Camat bertemu dan bertukar buah tangan. Mulai dari buah seperti pisang, ubi dan singkong, hingga daun tembakau.
Pertemuan dua camat ini juga diisi pembicaraan yang kocak mengingat keduanya memakai dua logat yang berbeda dan diselingi candaan khas. Penonton pun terbawa suasana akrab itu. Camat Kledung Herman Santoso, menyebut sangat mengapresiasi agenda silaturahmi berbentuk arak-arakan budaya itu.
“Harapan kami, acara ini dapat ditingkatkan selain jalin silahturahmi juga berkolaborasi di bidang seni budaya dan yang lainnya demi kesejahteraan masyarakat. Kami juga menemukan bahwa kesamaan yang ada di dua wilayah sangatlah banyak. Bahkan seperti tiada bedanya. Potensi pertanian kedua wilayah juga kurang lebih sama, salah satunya tembakau hingga sayuran yang bertemu di pasar Kertek,” ungkapnya.
Sementara itu, direktur Festival Sindoro Sumbing Wonosobo, Heri Pujiyanto mengatakan agenda itu awalnya hanya diharapkan bisa melibatkan masyarakat dari dua desa. Tapi ternyata animo masyarakat luar dan penonton, bahkan pengguna jalan sangat baik.
“Ada ribuan orang yang menonton arak-arakan, padahal tidak di-setting untuk pertunjukan. Ternyata banyak yang nyengkuyung seperti pihak Ansor-Banser dengan drumband, warga yang ikut kirab, hingga mengamankan jalan. Penonton juga dari siang menunggu dan sampai malam mengikuti rangkaian agenda. Ini kami nilai berhasil dan harapannya bisa diulangi lagi,” tutur Heri.
Simak juga video menarik berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News