Liputan Khusus

Pencari Suaka di Tanah Jawara

Pencari Suaka di Tanah Jawara - GenPI.co
Disegn grafis: Estu

GenPI.co - Tatapan mata pemuda itu terlihat kosong. Meskipun ramai, pemuda itu merasa hidup dalam kesepian. Karena nasibnya belum jelas, entah harus beranjak kemana. Namanya Muhammad Hussain, pemuda berusia 22 tahun asal Pakistan. Ia bersama 1.000 pencari suaka tinggal di eks Gedung Kodim Kalideres Jakarta Barat.

Hussain sudah berada di Indonesia sejak tahun 2014, atau kurang lebih selama 5 tahun. Anak ke-6 dari 6 bersaudara tersebut mengungsi ke Indonesia seorang diri, tanpa teman ataupun anggota keluarga. Pertama kali tiba di Indonesia dengan menggunakan pesawat, Hussain langsung tinggal di kawasan Cisarua, Bogor.

Selama sekitar 4 tahun, Hussain tinggal di rumah kontrakan bersama pengungsi lainnya yag berasal dari Afghanistan. Pada saat itu, Hussain masih menerima uang kiriman dari orang tuanya di Pakistan. Setelah sekitar 4 tahun, orang tua Hussain sudah tidak mampu lagi membiayai kehidupan Hussain di Indonesia dan Hussain terpaksa pindah ke Jakarta. 

Di Jakarta, Hussain pertama kali tinggal di trotoar yang ada di Kalideres selama sekitar satu setengah tahun. Selama itu, Hussain hanya mengandalkan bantuan dari orang-orang dermawan yang mau memberinya makan atau uang saku. 

BACA JUGA: Pencari Suaka Tanggung Jawab Siapa?

Dari Kalideres, Hussain bersama pengungsi lainnya pindah ke Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Setelah 3 hari tinggal di pinggir jalan di Kebon Sirih, Hussain dipindahkan ke pengungsian sementara di Kalideres, Jakarta Barat.

Sebelum ke Indonesia, Hussain sempat transit di Thailand dan Malaysia. Namun, Hussain mengikuti permintaan orang tuanya untuk tinggal di Indonesia, karena menurutnya lebih aman. 

“Aku diajarin sama keluargaku untuk disini aja, karena lebih aman.” Ujar pemuda yang sudah fasih berbahasa Indonesia tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya