BRIN Sebut Pemerintahan Indonesia Tidak Seimbang

BRIN Sebut Pemerintahan Indonesia Tidak Seimbang - GenPI.co
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor. (Tangkapan layar “Proyeksi Demokrasi dan Dinamika Politik 2022”, Rabu (2/2)).

GenPI.co - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai, hubungan lembaga eksekutif dan legislatif di pemerintahan Indonesia tak seimbang.

Hal tersebut terjadi di tengah dukungan masyarakat akan praktik demokrasi yang masih besar hingga hari ini.

“Saat ini hanya 104 dari 575 anggota DPR yang memposisikan diri sebagai oposisi, itu sangat sedikit,” ujarnya dalam “Proyeksi Demokrasi dan Dinamika Politik 2022”, Rabu (2/2).

BACA JUGA:  Kepala BRIN Kirim Pesan, Cangkok Organ Babi ke Manusia Menarik

Tak hanya soal kuantitas, kualitas DPR pun dinilai Firman buruk. Menurut Firman, DPR saat ini hanya berperan sebagai juru bicara.

“DPR hanya menjadi backup untuk pada eksekutif. Hak-hak mereka tak pernah digunakan untuk hal-hal prinsipil. Check and balances tak berjalan sebagaimana mestinya,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Tepis Kekhawatiran Independensi Eijkman, Kepala BRIN Buka Suara

Ketimpangan hubungan antara eksekutif dengan legislatif saat ini diperburuk dengan adanya keterbatasan partisipasi politik.

Firman mengatakan bahwa ketimpangan tersebut terbukti dari beberapa peristiwa, seperti pelemahan KPK serta pengesahan Omnibus Law dan UU IKN.

BACA JUGA:  Peleburan Lembaga Riset ke BRIN Dinilai Bantu Perguruan Tinggi

“Masih ada virus seperti itu di dalam demokrasi kita yang menyebabkan partisipasi politik tidak berjalan dengan semestinya,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya