GenPI.co 
Dia pun mengapresiasi AJI Indonesia yang sudah merintis pelaksanaan UKJ secara virtual. Dewan Pers percaya, AJI Indonesia dapat meningkatkan kualitas dan profesionaltas wartawan.
“Rampungnya UKJ semi hybrid itu memberi harapan jika dikelola oleh tim yang baik maka bisa berjalan dengan sempurna. Meski begitu, tetap diperlukan persiapan matang sebelum pelaksanaannya,” kata dia.
Bidang Pendidikan AJI Indonesia Edy Can, mengatakan sudah hampir 2 tahun AJI berniat menggelar UKJ tetapi terkendala oleh pandemi covid-19.
BACA JUGA: AJI Gelar UKJ ke 65 dan Workshop Etik secara Semi Hybrid di Batam
Selama hampir 2 tahun itu pula, AJI terus berusaha melakukan terobosan menggelar UKJ. Menurutnya LMS masih perlu disempurnakan.
“Saya melihat ada banyak kekurangan, tetapi saya juga melihat sistem LMS ini bahkan bisa dioperasikan oleh komputer model lama. Sehingga tidak ada kendala berarti sejauh didukung oleh jaringan internet yang memadai,” katanya.
BACA JUGA: Dewan Pers: Jurnalisme Tidak Mati, Tetapi Harus Dipelihara
Dia menyampaikan, dengan banyaknya kegiatan yang ada di AJI, maka sistem LMS yang digunakan saat UKJ semi hybrid bisa juga dipakai untuk kegiatan lainnya
Ketua AJI Batam Slamet Widodo, mengatakan UKJ kali ini digelar protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta, penguji, dan panitia telah dinyatakan negatif covid-19 melalui tes PCR 2 hari sebelumnya.
BACA JUGA: Dewan Pers Minta Pemerintah Bentuk Regulasi Bagi Media Sosial
"Seluruh peserta dan panitia kami fasilitasi PCR dua kali untuk memastikan terbebas dari Covid-19," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
