GenPI.co 
GenPI.co - Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menilai daftar yang dirilis BNPT soal ciri-ciri penceramah radikal bisa mengandung tudingan.
Menurut dia, kondisi itu terjadi karena harus ada lembaga pembanding yang sepadan dengan BNPT untuk menguak ciri-ciri penceramah radikal.
"Jika tidak ada lembaga resmi seperti BNPT atau semisalnya yang mengakui itu resmi dari mereka, itu data yang beredar di sosial media ialah hoaks," ujar Harits kepada GenPI.co, Minggu (13/3).
BACA JUGA: BNPT Bongkar Ciri Penceramah Radikal, Respons Muhammadiyah Keras
Harits menjelaskan rilis dari BNPT tersebut tengah membuat kegaduhan di media sosial, sehingga perlu ditindaklanjuti lebih jauh.
Menurutnya, kepolisian perlu bertindak untuk mengusut kegaduhan itu guna mengungkap kebenaran rilis BNPT.
BACA JUGA: BNPT Umumkan Ciri Penceramah Radikal, Begini Respons Mujahid 212
"Seyogyanya pihak kepolisian secara aktif menelisik siapa sumber informasi hoaks tersebut. Ini fitnah terhadap banyak anak bangsa, tentu perilaku fitnah memfitnah bukan nilai budaya adiluhung dari bangsa Indonesia," katanya.
Selain itu, Harits mengatakan konten BNPT tersebut berpotensi menimbulkan polemik di masyarakat muslim.
BACA JUGA: Tanggapan Ketua PA 212 soal Ciri Penceramah Radikal, Mengejutkan!
Sebab, kata dia, ada tindakan yang mungkin terjadi dalam masyarakat sehingga memicu perselisihan antarumat Islam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
