Catatan Dahlan Iskan: Kakak Sofwati

Catatan Dahlan Iskan: Kakak Sofwati - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Apalagi sudah magang di Mimbar Masyarakat Samarinda. Kakak ternyata sudah punya anak:  satu, laki-laki. Namanya Andi. Saya gendong ia. Saya ajak main ia. Hanya satu hari.

Saya juga bertemu Mas Husein. Masih juga selalu membawa badik. Saya pun kembali ke Samarinda. Putus hubungan lagi.

Kelak, dari kakak sulung saya dengar: Mas Husein diangkat jadi pegawai negeri dengan tempat tugas di Jambi.

Mbak Sofwati ditinggal dulu di Madiun –belum bisa ikut pindah karena terikat sebagai guru agama di SDN Negeri di Madiun.

Dari kakak sulung pula saya mendengar mbak Sofwati meninggal dunia. Di Jambi. Kabar duka itu baru sampai ke Samarinda hampir sebulan kemudian.

Surat lewat pos adalah satu-satunya alat komunikasi saat itu. Sebenarnya ada juga telegram. Yang bisa sampai dalam sehari.

Tapi saya tidak tahu mengapa hanya disampaikan lewat surat. Kalau pun ditelegram, toh tidak ada yang bisa melayat ke Jambi.

Kelak, lebih 30 tahun kemudian, saya ke Jambi. Bikin perusahaan di Jambi. Kepada teman-teman di Jambi saya ceritakan: saya punya kakak yang dimakamkan di Jambi. Tapi saya tidak tahu di mana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya