
"Itulah guru falak pertama saya," ujar Syifaul.
Guru-guru lainnya adalah: KH Slamet Hambali dari Semarang, Dr KH Ahmad Izzuddin dari Kudus, Prof Thomas Djamaluddin yang mantan kepala LAPAN.
Kini nama prodi itu sudah diperbarui: ilmu falak dan astronomi Islam. Pelajaran-pelajaran di astronomi ITB juga diajarkan –40 persennya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Nasib Imran
Misalnya: Astronomi 1, Astronomi 2, Astronomi Bola, Astrofisika, Matematika Astronomi, Algoritma, dan Pemrograman. Masing-masing 2 SKS.
Lalu Praktikum Falak 6 SKS dan Sistem Penanggalan 2 SKS. Selebihnya adalah ilmu falak yang terkait langsung dengan fikih –aturan peribadatan dalam Islam.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Drone Kamikaze
Meski teknologi astronomi sudah sangat maju Syifaul mengingatkan: teknologi itu sebenarnya hanya membantu. Titik beratnya tetap harus pada fikih.
Syifaul memberi contoh orang yang terkena ludah anjing. Sesuai dengan ajaran Islam harus dibersihkan dengan tanah campur air.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Covid-19: Buntu Panjang
"Tidak harus pakai teknologi untuk mengecek apakah ludahnya sudah bersih," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News