Carrie Lam, Pemimpin Wanita Pertama Hong Kong yang Diburu Pendemo

Carrie Lam, Pemimpin Wanita Pertama Hong Kong yang Diburu Pendemo - GenPI.co
Carrie Lam (Sumber foto: Instagram/ @carrielam.hksar)

GenPI.co - Sejak bulan Juni, masyarakat Hong Kong menggelar aksi demo besar-besaran untuk menolak pemberlakuan RUU Ekstradisi. Salah satu sasaran utama para pendemo tentunya adalah Carrie Lam Cheng Yuet-ngor, Pemipin Eksekutif Hong Kong yang memberlakukan RUU Ekstradisi tersebut. 

Carrie Lam sendiri merupakan perempuan pertama yang memimpin pemerintahan di Hong Kong. Perempuan kelahiran Hong Kong, 13 Mei 1957 tersebut diangkat Presiden China XI Jinping sebagai pemimpin eksekutif Hong Kong, setelah meraih suara terbanyak saat pemungutan suara di Komisi Pemilihan tahun 2017. Carrie Lam memenangkan 777 suara dari 1.194 anggota Komisi Pemilihan.

Carrie Lam dikenal sebagai sosok pemimpin yang tangguh dan petarung dalam bernegosiasi. Meski demikian, dalam perjalanan karirnya sebagai pemimpin eksekutif Hong Kong, Lam seringkali terlibat kontroversi.

Pada tahun 2014, Carrie dituduh membuat keputusan tanpa debat jujur dan terbuka, ketika ia diangkat sebagai ketua Satuan Pengembangan Konstitusi. Saat itu, banyak orang melakukan demo hingga Carrie tampil di televisi untuk berdebat dengan mahasiswa mengenai masalah itu. 

Carrie juga pernah jadi sorotan karena masalah transparansi dalam proyek Palace Museum. Carrie dituduh memilih arsitek Rocco Yim Sen-kee secara tertutup dan tidak mempertimbangkan opini publik sebelum memberi keputusan atau mengonfirmasi proyek tersebut. 

Tak hanya itu, sebelum demo mengenai RUU Ekstradisi, sejumlah warga Hong Kong juga sempat berunjuk rasa karena Carrie tidak mendukung legalisasi pernikahan sesama jenis. 

Baca juga:

Hong Kong Mencekam, Angkasa Pura Keluarkan Imbauan Ini!

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya