Saya sampai diejek pembaca Disway: beritanya telat! Ampuuuuuun.
Mohon maaf lahir batin –orang tua memang lebih banyak salahnya, meski juga lebih banyak uangnya.
Memang saya sok sering menggunakan logika –yang ternyata sering salah juga. Logika saya: keputusan seorang menko pasti jalan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Nasib BLT
Dulunya kan begitu. Bahkan lebih jalan dari keputusan siapa pun. Logika yang lain: tidak mungkin sebuah keputusan seorang menko hanya akan berumur beberapa jam.
Istilah ''seumur jagung'' pun ternyata masih kepanjangan. Semua logika saya itu ternyata salah. Minal Aidin Wal Faizin
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Minyak Goreng: Taruhan Draf
Kesalahan saya yang lain: ternyata saya tidak bisa menulis panjang di dalam mobil yang guncangannya mengalahkan goyang Inul di waktu muda.
Maka tulisan edisi kemarin pun ternyata begitu pendeknya. Padahal, banyak pembaca menginginkan tulisan panjang: lagi banyak yang kelebihan waktu di kemacetan mudik.
Semoga segala dosa dan kesalahan saya itu dimaafkan. Maka inilah tulisan agak panjang tentang sesuatu yang dramatis, yang dua hari lalu tidak bisa dimuat –kegeser oleh minyak goreng. Sambil beri saya kesempatan untuk meluruskan pinggang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News