***
Senjata Sunat. Lihatlah wajah di foto itu: mirip sekali dengan wajah remaja Indonesia. Rautnya, senyumnya dan ekspresinya. Semua seperti wajah Melayu.
Saat melihat foto itu saya sampai berdoa dalam hati: semoga bukan orang Indonesia. Namanya sih bukan nama Indonesia: Raymond Spencer.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Nasib BLT
Tapi dari nama saja tidak bisa lagi ditebak. Kian ke zaman ini kian biasa anak Indonesia pun punya nama yang jauh dari bau Aryo Mbediun, Priyadi, atau Putu Leong. Umur Raymond: 23 tahun.
Anak ini tinggal di lantai lima apartemen AVA Van Ness, di bagian utara ibu kota Amerika Serikat, Washington DC.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Minyak Goreng: Taruhan Draf
Ia tinggal sendirian. Ups tidak. Ia punya teman khusus: enam senjata api. Salah satunya laras panjang. Senjata panjang itu ia pasang di atas tripod setinggi kaca jendela di kamarnya itu.
Moncong senjata itu ia hadapkan ke jalan raya di bawah sana. Bisa juga diputar ke arah sekolah agak di samping gedung apartemen itu.
Dari kamar di lantai 5 itulah Raymond membidikkan senjata. Ia menembak siapa saja yang lewat di jalan itu. Juga menembak gedung sekolah. Lebih 100 peluru dimuntahkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News