Diasingkan ke Ende Flores, Bung Karno Pernah Jualan Kain

Diasingkan ke Ende Flores, Bung Karno Pernah Jualan Kain - GenPI.co
Proklamator Bung Karno pernah berjualan kain saat diasingkan ke Ende, Flores oleh pemerintah Hindia Belanda sejak 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938. Foto: antaranews

GenPI.co - Ketua DPR Puan Maharani menceritakan kisah Proklamator Bung Karno yang pernah berjualan kain saat diasingkan ke Ende, Flores oleh pemerintah Hindia Belanda sejak 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938.

Sebagai orang buangan Belanda, Bung Karno hanya memperoleh tunjangan dari pemerintah kolonial dengan nilai tidak mencapai 10 dolar seminggu setelah dikurangi pajak.

"Oleh karena itu kakek saya mencari tambahan penghasilan dengan menjual bahan pakaian dari sebuah toko tekstil di Bandung," ucap Puan di Jakarta, Minggu (8/5/2022).

BACA JUGA:  Dorce Gamalama Sudah Siapkan Kain Kafan, Mohon Doanya

Bung Karno saat itu bekerja sama dengan pengusaha tekstil asal kota Bandung yang memang sudah lama menjadi kenalannya.

Puan mengatakan Soekarno memperoleh komisi 10 persen dari setiap barang yang berhasil dijualnya.

Sosok pejuang kemerdekaan yang belakangan terpilih menjadi presiden pertama Indonesia itu bahkan berkeliling dari rumah ke rumah dengan membawa contoh pakaian yang ditawarkan.

"Bung Karno saat itu tahu betul kain yang dijualnya akan laku karena harganya lebih murah dari toko-toko di Ende, namun kualitasnya lebih baik," kata Puan.

BACA JUGA:  Dukung Industri Tekstil, Epson Rilis Mesin Cetak Kain Digital

Setelah ada yang tertarik dan memesan, Bung Karno lalu mengirimkan uangnya via pos wesel ke toko itu. Selang beberapa waktu, kain pesanan itu pun datang.

Pemerintah Belanda mengasingkan Bung Karno didasari pertimbangan bahwa tokoh ini yang secara terus terang memperjuangkan kemerdekaan daerah jajahan Belanda.

Namun dalam pengasingannya di Ende itu Bung Karno justru berhasil merumuskan Pancasila yang menjadi dasar negara Republik Indonesia.

BACA JUGA:  Truk Milik Wali Kota Dibongkar, Isinya 200 Kg Kokain

Tulisan tangan Soekarno saat bersurat dengan pengusaha kain di Bandung itu dimuat di koran Sipatahoenan pada terbitan 12 Juni 1936.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya