Catatan Dahlan Iskan: Haji Aseng

Catatan Dahlan Iskan: Haji Aseng - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Saya pun tersenyum. Dalam hati. Saya pikir mau makan dulu. Saya lihat sudah ada prasmanan di meja makan.

Aseng memang membangun masjid di tengah belantara hutan dan tambang itu. Ia juga mengangkat imam dan pengurus masjid –digaji hanya untuk itu.

Sang Imam dari Balikpapan, lulusan pondok salafiyah Bangil, Jatim.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Penembakan AS: Dokter Pasien

Setelah berwudu saya mendorong Aseng untuk jadi imam salat. Ia ganti mendorong saya. Saya tetap mendorongnya.

"Akan lebih afdAl kalau tuan rumah yang jadi imam," kata saya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tangis Mama

"Lebih afdAl kalau yang lebih tua yang jadi imam," jawabnya sambil mendorong saya.

Kami dorong-dorongan. Saya kalah kuat. Juga kalah uang. Ketika saya sudah mengambil posisi imamm Aseng menanyakan sesuatu yang saya lupa menjelaskan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ganjar Pranowo: Munaslub Kendaraan

"Kita jamak-qashar kan?" tanyanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya