GenPI.co 
Bicaranya mirip seorang ahli. Ternyata ia juga tidak pernah makan bangku kuliah. Tahun lalu Joko mendirikan gerakan Eco Enzyme Nusantara.
Misinya: untuk penyelamatan bumi. Kini gerakan itu sudah punya cabang di 26 provinsi. Relawan EEN tidak boleh mengomersialkan Eco Enzyme.
Itu bertentangan dengan misi penemunya: Dr Rosukon Poompanvong. Ia seorang wanita Thailand. Kini berumur 64 tahun.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Garuda Indonesia: Garuda Napas
Rosukon punya penyakit darah yang aneh. Sejak lahir. Dia bisa bertahan karena menjauhi makanan non kimia. Dia belajar khusus pertanian tanpa pupuk kimia dan pestisida.
Rosukon juga pernah mendalami pengobatan alternatif di Sri Lanka. Lalu belajar pertanian di Haifa, Israel. Juga di Swiss. Dia menjadi tokoh pengembangan pertanian sehat.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Bunuh Novel
Misi Rosukon berikutnya adalah: mengajarkan pembuatan Eco Enzyme secara gratis. Dari alam untuk alam. Ia tidak rela penemuannya jadi objek komersial.
Tanggal 3 Juli depan Joko dan sejumlah relawannya akan ke Thailand. Bertemu Rosukon.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Bos Pertama: Sama Sulit
Yang ketiga, adalah Ira Rahma. Dia dokter hewan lulusan Unair. Angkatan 1985. Ia memproduksi eco Enzyme sejak dua tahun lalu. Kini dia bikin pula yang aromanya wangi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
