Mengenang Syafii Maarif di Peringatan 40 Hari Kepergiannya

Mengenang Syafii Maarif di Peringatan 40 Hari Kepergiannya - GenPI.co
Mengenang Syafii Maarif di Peringatan 40 Hari Kepergiannya. Foto: Dok. Maarif Institute

“Dia selalu menyampaikan ‘Jangan memuja-memuja Pancasila, tetapi mengkhianatinya dalam praktik kehidupan sehari-hari dengan berbuat KKN sesuka hati’,” ujar Amin.

Amin mengatakan bahwa Buya gemas dan sedih melihat jurang antara kaya dan miskin di Tanah Air yang masih sangat tajam.

Buya menyatakan dari lima sila dalam Pancasila, sila ke-5 yang paling tertinggal di buritan peradaban. Sila ke-5 disebut sebagai “yatim piatu” dan paling terlantar.

BACA JUGA:  Tahlil untuk Buya Syafii, Alissa Wahid Izin ke Muhammadiyah

Amin juga menyoroti sikap Buya ketika melihat gelagat Front Pembela Islam (FPI) yang makin ganas dan menjadi-jadi karena pemerintah tidak mengambil sikap yang tegas.

Buya pernah mengeluarkan pernyataan yang sangat berani bahwa FPI dan sejenisnya adalah “Preman Berjubah”.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Syafii Maarif: Buya Perhatian

 “Dengan kritik dan pernyataan-pernyataan seperti itu Buya tidak gentar untuk dikucilkan oleh warga masyarakat Muslim,” kata Amin.

Dalam kegiatan ini perwakilan 4 lembaga menyampaikan sambutannya. Abd. Rohim Ghazali (Maarif Institute), Ade Armando (PIS), Goenawan Mohammad (Komunitas Salihara), dan Yudian Wahyudi (BPIP).

BACA JUGA:  Anwar Abbas: Buya Syafii Maarif Pelopor Gerakan Ilmu Kebenaran

Seperti diketahui, Buya Syafii Maarif telah mendahului kita pada Jumat, 27 Mei 2022. Selama hidupnya, Buya dikenal sebagai guru bangsa dengan kepribadian yang humanis dan sejarawan yang kritis.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya