“Beliau wafat 1745. Kalau mau ditarik 10 atau 20 tahun ke belakang, kira kira masjid didirikan 1725,” tambah dia.
Argumennya, kata Robani, masjid Raya Al-Arif tentu berdiri sebelum sang Ulama wafat.
Masjid tua itu kemudian terus berdiri tegak melewati berbagai zaman, dari penjajahan Belanda, Jepang, hingga fase kemerdekaan.
BACA JUGA: Kisah Penjual Hewan Kurban: Nawar Doang Terus Pergi
Sebuah usaha renovasi kemudian muncul pada 1967. Robani menyebut saat itu Masjid Raya Al-Arif lebih dikenal masjid jagal.
Sebab, ada pusat pejagalan atau tempat penyembelihan hewan tak jauh dari lokasi masjid.
BACA JUGA: Bechi Anak Kiai Jombang Cabuli Santriwati di Gubuk Cokro Kembang
Kini, Masjid Raya Al-Arif masih bertahan dan terus mempertahankan fungsinya sebagai tempat ibadah umat Islam.(*)
BACA JUGA: Partai Perindo Tembus Senayan Bakal Menjadi Kenyataan
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News