Enam bulan lamanya Indro melakukan riset sendiri. Tanpa bimbingan siapa pun. Ia meneliti embrio.
Melihat ketekunan Indro itu hati Dr Lies akhirnya luluh. Sedikit. Dia lemparkan satu berkas ke Indro.
"Pelajari itu. Kamu bikin. Ikuti apa yang ada di berkas itu," ujar Dr Lies seperti ditirukan Indro –mungkin tidak persis begitu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Brigadir Yosua: 10.58
Yang dilemparkan itu adalah berkas hasil penelitian seorang profesor dari Inggris: Eric Worral. Ia menemukan: virus itu bisa dikeringkan.
Lalu dibikin bubuk. Disimpan. Kelak bubuk itu dihidupkan. Virus pun bisa hidup kembali.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Rusia vs Ukraina: Inisiatif Hitam
Oleh Eric, teknik mengeringkan virus itu disebut Xerovac. Indro harus membaca hasil penelitian Eric. Lalu harus mempraktikkannya.
Indro harus bisa mengeringkan virus. Caranya sesuai dengan petunjuk Eric Worral. Sebelum mempraktikkannya Indro harus merumuskan dulu secara tertulis.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Covid-19: Varian Siluman
Rumusan itu ia sodorkan ke Dr Lies. Sang pembimbing hanya melirik sekilas kertas Indro. Lalu membuangnya begitu saja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News