
GenPI.co - Polda Jawa TImur tengah memburu tersangka Veronica Koman terkait penyeberan informasi di asrama mahasiswa Papua di Surabaya yang menimbulkan aksi demo berujung ricuh di Papua dan Papua Barat.
Ternyata Veronica masih berani ngetwit di akun pribadinya yang bernada hasutan. Twit yang diposting pada Minggu (8/9/2019) pukul 21:15 Wib, menuliskan dengan kalimat bahasa Inggris. “Everth Mofu was stabbed to death in front of the local parliament on 30/8/19 in Jayapura.”
“Mofu’s family demand an investigation, saying pro-Indonesia militia are responsible,” tulis ocehan Veronika di akun Twitter pribadinya.
BACA JUGA: Polisi Minta Imigrasi Cabut Paspor Veronica Koman
Dalam tulisan tersebut jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia “Everth Mofu ditikam sampai mati di depan parlemen lokal pada 30/8/19 di Jayapura.”
“Keluarga Mofu menuntut penyelidikan, dengan mengatakan bahwa milisi pro-Indonesia bertanggung jawab.”
Selain menuliskan informasi yang belum diklarifikasi oleh pihak kepolisian, Veronica mengunggah postingan tersebut dengan peti mati yang jasad Everrh Mofu yang diserahkan kepada kerabatnya di RS Bhayangkara.
Belum diketahui penyebab kematian Everth. Hingga kini aparat kepolisian tengah menyelidiki kasus tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News