3 Fakta Bendera Pusaka Merah Putih, Kain Pemberian Perwira Jepang

3 Fakta Bendera Pusaka Merah Putih, Kain Pemberian Perwira Jepang - GenPI.co
Bendera Merah Putih di upacara HUT RI. Foto: ANTARA

2. Kain Pemberian Perwira Jepang

Suatu hari pada bulan Oktober tahun 1944, Fatmawati didatangi seorang perwira Jepang bernama Chairul Basri. Diceritakan bahwa Chairul mendapat kain tersebut dari Hitoshi Shimizu, kepala Sendenbu (Departemen Propaganda). 

Fatmawati berkata, “Yang satu blok berwarna merah sedangkan yang lain berwarna putih. Mungkin dari kantor Jawa Hokokai.”

Kain itulah yang kemudian jadi cikal bakal Bendera Pusaka.

BACA JUGA:  Teks Asli Proklamasi dan Bendera Pusaka Bersanding di Istana Merdeka

Fatmawati menjahit sendiri bendera tersebut dengan mesin jahit tangan. Bukan dengan mesin jahit kaki karena saat itu sudah tak diperbolehkan lagi.

3. Fatmawati Menjahit Sambil Menangis

Menurut penuturan Sukmawati Sukarnoputri, kala itu Fatmawati menjahit sambil menitikkan air mata. Fatmawati terisak karena tak mempercayai pada akhirnya Indonesia bisa merdeka serta punya bendera dan kedaulatan sendiri. 

BACA JUGA:  Kemendagri Bagikan 10 Juta Bendera Merah Putih Jelang HUT ke-77 RI

Putri keempat Soekarno itu mengaku tak mengetahui berapa lama ibunya menyelesaikan penjahitan bendera itu. Namun, yang ia ingat dari cerita ibunya, saat itu Fatmawati sedang mengandung Guntur Soekarnoputra, dengan usia kandungan 9 bulan.

Ia bercerita kalau ibunya ketika itu mendapat mandat dari Soekarno untuk menjahitkan bendera pusaka demi mempersiapkan kemerdekaan.

BACA JUGA:  Penjual Bendera Merah Putih Raup Keuntungan Rp 800 Ribu per Hari

Karena merasa gembira lantaran Indonesia dapat terbebas dari para penjajah, ia langsung memulai menjahit bendera itu pada suatu hari di Oktober 1944.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya