Imbas Isu Kenaikan BBM Subsidi, Fenomena Panic Buying Melanda Warga

Imbas Isu Kenaikan BBM Subsidi, Fenomena Panic Buying Melanda Warga - GenPI.co
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite ke sepeda motor konsumen di SPBU Imam Bonjol, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (24/6/2022). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.

GenPI.co - Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi rupanya menimbulkan panic buying atau kepanikan di tengah masyarakat. Akibatnya tak sedikit yang berusaha menimbunnya.

Menanggapi fenomena ini, Staf Khusus (Stafsus) BUMN Arya Sinulingga mengimbau kepada masyarakat agar jangan panic buying dan tetap menunggu kebijakan dari pemerintah.

"Jangan panic buying, tunggu saja kebijakan dari pemerintah," ujar Arya di Jakarta, dikutip ANTARA, Senin (30/8).

BACA JUGA:  Subsidi BBM Akan Habis Oktober 2022, Rakyat Kecil Bisa Kesusahan

Dia mengingatkan kemungkinan dampak dari panic buying yang dapat membuat banyak orang tidak lagi mendapatkan BBM bersubsidi.

"Jangan panic buying, nanti kalau panic buying membuat banyak orang lain yang tidak lagi mendapatkan BBM bersubsidi yakni Pertalite dan Solar. Kasihan juga," katanya.

BACA JUGA:  Guru Besar Ilmu Ekonomi: Kenaikan Harga BBM Tidak Dapat Dihindari

Kementerian BUMN menjaga dalam hal distribusi BBM subsidi. Selain itu, konsumen juga diimbau untuk tidak membeli BBM bersubsidi dalam jumlah besar.

Arya juga mengatakan, stok BBM bersubsidi saat ini dalam kondisi aman

BACA JUGA:  BBM Naik, Rektor UI Beri Usul Solusi Atasi Krisis Energi

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah siap menyalurkan bantuan sosial jika harga bahan bakar minyak (BBM) harus dinaikkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya