
Usaha kateringnya di kawasan industri Watukuning, maju pesat, melayani ribuan pelanggan.
Ketika Pak Doni melepas seluruh aset termasuk urusan usaha, anaknnya memungut sewa, untungnya tak mahal.
Kedua tamu itu berpamitan. Saya dan Bu Yani menyanggupi mengosongkan panti dalam seminggu, paling lambat.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Mantan Ketum PPP Suharso Monoarfa: Partai Amplop
Saya harus menemui Ustaz Samsu. Minggu lalu saya sempat menemaninya mengambil surat persetujuan lahan untuk membangun pesantren di kota pulau ini.
Ini akan jadi cabang ke sekian dari pesantren yang berpusat di Balikpapan, yang sempat menjadi rumahku saat sanawiah dahulu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Siapa Membunuh Putri (5)
Untuk sementara, pesantren diselenggarakan di ruko di kawasan Watuaji.
Mungkin, saya pikir, anak-anak panti bisa dititipkan di sana, bahkan bisa seterusnya bergabung dengan pesantren saja.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Beras Porang: Beras Manja
Baru saja sang tamu pergi, sebuah motor dari jauh melaju kencang, dengan deru mesin lantang, memecah udara kota.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News