Malam itu Nenia pergi lekas. Si lelaki tampaknya tak menikmati Glenn. Ia menyempatkan menghampiriku.
”Masih punya nomorku, kan? Hubungi saya ya, saya mau ngomong.”
”Soal apa?”
BACA JUGA: Catatan Hasan Aspahani: Tawaran Seratus Juta, Siapa Membunuh Putri (25)
”Telepon aja ya...” kata dia.
”Boleh saya ke Penangsa, ke tempatmu kerja?” tanyaku.
BACA JUGA: Catatan Hasan Aspahani: Tersangka, Tapi Siapa Membunuh Putri (24)
Ini lebih menarik buat saya sebagai wartawan. Nenia bisa jadi pintu masuk ke dalam kasino itu, memenuhi rasa-ingin-tahu-ku.
”Boleh. Telepon aja dulu ya...” Dia segera berlalu.
BACA JUGA: Catatan Hasan Aspahani: Bongkar Makam, Siapa Membunuh Putri (23)
Yon bertanya padaku apakah Nenia masih sama Bang Eel.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News