Catatan Hasan Aspahani: Koran Berlumur Darah, Siapa Membunuh Putri (30)

Catatan Hasan Aspahani: Koran Berlumur Darah, Siapa Membunuh Putri (30) - GenPI.co
Hasan Aspahani. Foto: Twitter/@jurubaca

”Makanya saya bilang, kalau kita yakin kemenangan satu calon baik untuk publik, kita dukung dia. Kita kembali ke publik. Publik itu yang kita bela, kita berpihak pada orang banyak,” kataku. 

Selama perjalanan baliho-baliho besar di beberapa simpang strategis telah dipenuhi oleh tampang-tampang politisi. Beberapa didesain bagus, beberapa hanya menjadi sampah visual, polusi pemandangan.

Bingung juga menentukan mana yang baik untuk publik. Ah, politik, terlalu banyak wilayah remang dan abu-abu. Retorika mentah para politisi itulah membuatnya begitu.

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: BAP, Siapa Membunuh Putri (28)

”Sudah cukup ya bahan untuk feature pekerja perempuan itu? Kalau bisa selesai ditulis hari ini, besok kita naikkan,” kataku.

Nurikmal mengiyakan. Kami lalu bicara soal bagaimana memberitakan sidang yang digelar besok. Sidang pertama bagi AKBP Pintor, agendanya pembacaan dakwaan. Herman, manajer pemasaran kami masuk kantor dengan ekspresi tegang.

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Pelacuran, Siapa Membunuh Putri (27)

”Kita diteror lagi, Bang Dur!” katanya. 

Ia tunjukkan foto-foto di ponselnya. Tumpukan koran puluhan koli di halaman percetakan. Seperti dilemparkan dengan buru-buru.

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Melamar Inayah, Siapa Membunuh Putri (27)

Koran-koran kami yang beberapa waktu lalu hilang dari pasaran, diborong dari beberapa agen. Beberapa dicuri. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya