Catatan Hasan Aspahani: Melamar Inayah, Siapa Membunuh Putri (27)

Catatan Hasan Aspahani: Melamar Inayah, Siapa Membunuh Putri (27) - GenPI.co
Hasan Aspahani. Foto: Twitter/@jurubaca

GenPI.co - ”Saya dulu ketika masih aktif sebagai wartawan pernah ditugaskan di sini,” kata ayah Inayah.

Kami berbincang di restoran Hotel Nagata Plaza, sambil sarapan. Orang tua Inayah memilih menginap di hotel di tengah kota. Katanya, ia ingin melihat seperti apa dulu kota yang tapak awalnya ia saksikan.

”Beberapa kali saya pernah wawancara dengan Pak Habibie, orang genius itu.”

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Bluebeach Nenia, Siapa membunuh Putri (26)

Ia tunjukkan fotonya bersama sosok yang pemikirannya membuat pulau ini berkembang seperti sekarang.  

”Tak menyangka kota ini menjadi seperti ini sekarang,” kata ayah Inayah, ”benar-benar seperti kata penyair Idrus Tintin, disulap!”

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Tawaran Seratus Juta, Siapa Membunuh Putri (25)

Kami bicara tentang kota ini seperti dikarbit, matang tak merata. Matang terpaksa. Perkembangan yang di luar dari apa yang direncanakan. Judi, premanisme, pejabat korup, hukum yang mudah dibelok-bengkokkan, persoalan lahan tak habis-habis.

Ekonomi memang tumbuh. Bisnis maju. Gedung-gedung megah bermunculan. Tapi kota ini juga jadi tong sampah. Apa-apa yang hendak disingkirkan dan di buang dari negeri seberang.

BACA JUGA:  Catatan Hasan Aspahani: Tersangka, Tapi Siapa Membunuh Putri (24)

”Kesalahan atau kenaifan beliau adalah itu, Nak Abdur, ia pikir semua bisa ia kendalikan. Padahal tidak. Saya tahu betul soal itu. Nak Abdur juga pasti tahu,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya