Salah satu pedagang di sekitar Gate 3 Stadion Kanjuruhan juga membantah pernyataan ibu yang mengaku menjual dawet.
“Itu hanya kisah buatan dari orang-orang benci Arema FC,” kata pedagang asal Kepanjen itu.
2. Kapolres Malang Tidak Perintahkan Penembakan Gas Air Mata
Kompolnas menjelaskan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat tidak memerintahkan personelnya menembakkan gas air mata.
BACA JUGA: Usut Tragedi Kanjuruhan, Tim TGIPF Investigasi Semua Tahapan
Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengaku mendapatkan bukti rekaman apel personel pengamanan enam jam sebelum laga Arema FC versus Persebaya Surabaya digelar.
“Dalam apel itu, kapolres Malang meminta seluruh jajaran pengamanan tidak menembakkan gas air mata dalam situasi dan kondisi apa pun," kata Albertus, Selasa (4/10).
BACA JUGA: Buntut Tragedi Kanjuruhan, PSTI Desak Menpora Zainudin Amali Lakukan Ini
Dia menuturkan, ketika kerusuhan terjadi, Ferli berada di luar stadion untuk menyiapkan pengamanan bagi Persebaya.
Berdasarkann asesmen, ada oknum petugas keamanan yang memberikna instruksi penembakan gas air mata.
3. Beberapa Pintu Tidak Dibuka
BACA JUGA: Update Data Resmi Polri: Korban Tragedi Kanjuruhan 678 Orang, 131 Jiwa Meninggal
Komite Disiplin (Komdis) PSSI membernarkan ada beberapa pintu di Stadion Kanjuruhan yang tertutup saat tragedi terjadi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News