Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Loket Kanjuruhan

Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Loket Kanjuruhan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Saya tidak tahu apakah hukum di Indonesia menganggap menuliskan huruf seperti itu masuk perkara pidana.

Kalau pun ada aturan pidananya, tentu tidak mudah mencari siapa yang menyemprotkan cat tersebut. Yang jelas tulisan itu muncul setelah terjadi tragedi Kanjuruhan: 131 Aremania-Aremanita meninggal dunia.

Ups... Tulisan itu tidak hanya ada di satu pintu. Menurut saksi mata, tulisan tersebut ada di banyak pintu. Sekitar 10 pintu. Banyak sekali. Yakni di pintu-pintu yang banyak korban berjatuhan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Satria Kanjuruhan

Peristiwa di Kanjuruhan meninggalkan citra yang begitu berat bagi polisi. Menetapkan tersangka dengan cepat sudah dilakukan polisi. Jumlahnya enam orang. Termasuk petugas kepolisian.

Tapi munculnya banyak  tulisan protes seperti di pintu-pintu itu memerlukan usaha yang lebih besar untuk memperbaiki nama baik polisi di Malang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi Kanjuruhan dan Anto Baret: Penyesalan Panggung

Di dekat pintu itulah mayat bergelimpangan malam 1 Oktober 2022 itu. Mereka lari dari tribun untuk menghindari gas air mata. Semua menuju pintu itu.

Pintu tidak membuka, atau terbuka sedikit. Mereka banyak yang mati sesak, terimpit, terdesak, terinjak. Kalau saja tidak ada gas air mata 40.000 penonton itu akan keluar bertahap.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Hidup Fanatisme

Malam itu semuanya ingin lari dari gas air mata. Kenapa pintu stadion harus ditutup? Bahkan dikunci?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya