Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Loket Kanjuruhan

Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Loket Kanjuruhan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Anda bisa menjawabnya dengan benar: agar tidak ada penonton yang masuk stadion tanpa karcis. Malam itu pertandingan besar, Arema FC vs Persebaya Surabaya. Stadion penuh.

Di luar stadion masih ribuan orang yang ingin masuk. Biasanya pada menit ke 80 pintu-pintu stadion sudah dibuka. Kali ini tidak. Kalau dibuka ribuan penonton itu akan masuk, entah akan duduk di mana.

Di Stadion Kanjuruhan memang masih memungkinkan penonton tanpa karcis mendekat ke pintu stadion. Padahal sistem penjualan tiketnya sudah online.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Satria Kanjuruhan

Penonton juga mengenakan gelang sebagai tanda masuk. Namun memang masih ada loket karcis di stadion. Sekitar 20 persen tiket masih bisa dibeli di stadion, lima jam sebelum pertandingan dimulai.

Sebagian besar karcis dijual lewat korwil-korwil suporter. Ada 157 korwil Aremania di Malang. Mereka yang sudah mendapat karcis di Korwil bisa menukarkannya dengan gelang di kantor Arema.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi Kanjuruhan dan Anto Baret: Penyesalan Panggung

Yakni di hari pertandingan. Yang membeli karcis secara online, juga menukarkan karcisnya dengan gelang di hari pertandingan, di kantor Arema.

Sedang yang membeli karcis di loket stadion langsung mendapatkan gelang. Dengan masih adanya loket di stadion memang tidak mungkin dilakukan seleksi total terhadap calon penonton di ring luar.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Hidup Fanatisme

Masih ada koridor khusus untuk penonton yang akan membeli karcis di loket. Memang tidak mudah mengubah sistem seperti itu. Korwil-korwil belum tentu rela dihapus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya