Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Loket Kanjuruhan

Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Loket Kanjuruhan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Loket di stadion juga sulit ditiadakan. Para calo akan marah. Persebaya punya pengalaman pahit ketika merombak sistem perkarcisan itu tahun 2017. Pihak yang marah banyak sekali.

Tapi program jalan terus. Persebaya memaklumi kalau banyak klub yang tidak tega melakukannya. Di Stadion Gelora Bung Tomo pintu-pintu stadion tidak perlu ditutup.

Tidak perlu. Tidak ada lagi orang di luar pintu stadion. Yang tanpa gelang tidak bisa masuk ke ring 1. Kelebihan Persebaya adalah: punya Persebaya Store yang banyak.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Satria Kanjuruhan

Itu sekaligus menjadi tempat penukaran gelang. Tapi awal memulai sistem itu ributnya bukan main. Stadion-stadion lama di Indonesia umumnya tidak punya ring 1 (ring dalam).

Siapa saja bisa mendekat ke stadion, ke pintu masuk. Seleksi penonton dilakukan di pintu masuk itu. Seperti masuk gedung bioskop.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi Kanjuruhan dan Anto Baret: Penyesalan Panggung

Saya ingat zaman tradisional dulu: stadion menyediakan loket penjualan karcis. Penonton antre di situ. Yang tidak punya uang ikut bergerombol di depan pintu masuk.

Menunggu situasi: ikut masuk dengan cara nerombol petugas jaga atau ikut berdesakan agar penjaga karcis kewalahan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Hidup Fanatisme

Tahun 2018 lalu terjadi peristiwa yang sama di Kanjuruhan. Yakni saat Arema melawan Persib. Skor 2-2. Penonton masuk lapangan. Gas air mata digunakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya