Pakar Kimia Unhan: Gas Air Mata Kedaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan Tak Berbahaya

Pakar Kimia Unhan: Gas Air Mata Kedaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan Tak Berbahaya - GenPI.co
Ilustrasi - Pakar Kimia Unhan menyebutkan gas air mata kedaluwarsa di tragedi Kanjuruhan tak berbahaya. Foto: Antara

"Terdapat lima kategori agen kimiawi. Gas air mata atau CS termasuk dalam Riot Control Agent (RCA). Terdapat dua standar konsentrasi paparan agensi kimia yang umum digunakan dunia, yaitu OSHA dan NIES," papar dia.

Mas Ayu mengungkapkan gas air mata (CS) hanya menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran napas.

Dampak dari paparan gas air mata itu dapat dikurangi dengan menerapkan hierarki pengendalian risiko.

BACA JUGA:  Gunakan Gas Air Mata Kedaluwarsa di Tragedi Kanjuruhan, Polri Bilang Begini

"Hierarki pengendalian risiko dalam bentuk terendah adalah penggunaan masker. Menurut OSHA, konsentrasi ambang batas aman untuk penggunaan gas air mata adalah 0,05 ppm atau setara dengan 0,04 mg per m3," imbuhnya.

Dia menuturkan, penggunaan gas air mata di ruang terbuka akan membuat zat lebih berkurang fatalitasnya.

BACA JUGA:  Buntut Tragedi Kanjuruhan, Ketum PSSI Mochamad Iriawan Dapat Peringatan

"Gas air mata akan dimetabolismekan oleh tubuh dan menghasilkan senyawa turunan yang dapat diterima tubuh. Zat kimia yang telah melewati masa kedaluwarsa tidak dapat berfungsi secara optimal," tandas Mas Ayu.

Sebelumnya, Komnas HAM menemukan adanya dugaan gas air mata kedaluwarsa yang dipakai aparat di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

BACA JUGA:  Menpora Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan saat Launching Bulan Pemuda 2022

Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pecah usai pendukung Arema FC memasuki lapangan karena kecewa tim yang dijagokannya kalah 3-2 melawan Persebaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya