Catatan Dahlan Iskan soal Korban Gempa Cianjur: Tunggu Ahli

Catatan Dahlan Iskan soal Korban Gempa Cianjur: Tunggu Ahli - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Saat gempa terjadi, 21 November jam 13.21, Fadil akan berangkat kerja. Tapi anak keduanya rewel. Si anak tidak mau sekolah. Jam segitu seharusnya si anak masuk sekolah agama.

Lokasi sekolah itu di sebuah rumah ustad yang hanya selisih tiga rumah dari rumah retaknya.  Si anak sekolah TK pagi hari, lalu sekolah agama sore hari.

"Hari itu ia tidak mau sekolah sore. Rewel. Minta ikut saya pergi ke kantor," ujar Fadil.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Bayu Skak: Arek Kesel

Maka si anak diajak muter-muter dulu. Bersama ibunya. Di tengah jalan terjadilah gempa. Ia bergegas membalik mobil. Pulang. Dari luar rumahnya terlihat utuh.

Ia lihat rumah ustaz yang untuk sekolah agama itu runtuh. Empat murid meninggal di dalam reruntuhan. Jumlah itu mestinya lima kalau si anak tidak rewel.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Spesialis: Tuhan Uang

Saya melewati reruntuhan itu menuju ladang kacang yang sudah jadi kebun tenda. Hari sudah hampir pukul 9 malam. Hujan masih terus turun renyai-renyai.

Suara orang salawatan datang dari dalam sebuah tenda. Hanya suara salawat nabi itu yang memecah kesunyian malam. Selebihnya gelap. Senyap. Basah. Udara dingin. (Dahlan Iskan)

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Juara Kopi

Kalian wajib tonton video yang satu ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya