Penjabaran materi disampaikan setelah praktik dilakukan. Hal itulah yang menjadi kelebihan UAI.
UAI sendiri selalu berupaya memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan mahasiswi belajar dengan bimbingan trainer yang telah memiliki jam terbang tinggi.
Esensi pelatihan itu ialah melawan rasa takut diri sendiri yang menjadi tantangan utama.
BACA JUGA: Akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia sangat Concern soal Isu Kesehatan Mental
Ketika rasa takut telah terlampaui, muncul keyakinan dan kepercayaan diri.
Skill itu mesti dilatih terus-menerus dengan praktik di lapangan. Dengan demikian, manfaatnya tidak berhenti di lingkup kampus UAI, tetapi akan terus berguna hingga para ambassador merasakan dunia kerja.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Mahasiswa yang Dapat Beasiswa: Tsinghua Lutfiya
UAI juga menghadirkan trainer lainnya, Wildan Hakim, yang merupakan dosen Program Studi Ilmu Komunikasi,
Dia mengimbau Ambassador UAI selalu memulai kegiatan apa pun dengan berdoa, termasuk saat melakukan public speaking.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Harga Saham GoTo: Ancaman Gocapan
“Sebagai kampus bernuansa nilai-nilai islami, UAI membekali para peserta didik dengan dasar-dasar keimanan yang tecermin dalam bagaimana berperilaku,” ucap Wildan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News