Catatan Dahlan Iskan soal Pangdam V Brawijaya: Nunut Besar

Catatan Dahlan Iskan soal Pangdam V Brawijaya: Nunut Besar - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

GenPI.co - Inilah salah satu contoh penerapan prinsip ''jangan besar dari jabatan, besarkanlah jabatan''. Contohnya sangat sederhana. Tapi langsung menusuk ke sanubari saya.

Pagi itu saya kumpul wartawan: ramai-ramai diberi kesempatan  merasakan menembak dengan senapan laras panjang: SS1-V4. Lokasi: di lapangan tembak Batalyon Infanteri 500 Raiders/Sikatan, Surabaya. Dekat Markas Kodam V/Brawijaya.

Posisi menembaknya sambil tiarap di lantai lapangan. Di atas rumput yang dilapisi matras. Seperti militer yang lagi merayap sambil menembak. Tiap kloter berjajar 10 wartawan. Sambil tiarap diajari cara menembak: 10 wartawan 10 pelatih.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter: Turun Gunung

Sasaran tembaknya di depan sana: 75 meter. Ada titik hitam di tengah lingkaran besar. Kami harus membidik titik hitam itu. Dari lubang intai di senjata itu bisa dilihat si titik hitam.

Posisi titik harus di ujung gambar tiang tengah dari tiga tiang yang terlihat di ujung senapan. Setelah titik hitam berada di posisi tembak, barulah pelatuk ditarik.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kelenteng: Tri Dharma

Harus dengan sangat pelan. Kalau ditarik cepat bisa mengubah posisi titik tembak. Dor! Meleset. Jangankan titik hitam, mengenai lingkaran besar pun tidak.

Menurut evaluasi pelatih, saya masih terlalu cepat menarik pelatuk. Kesusu. Itu menandakan emosi saya belum tenang. Maka diulangi lagi: dor!

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Sobekan Irawan

Meleset lagi. Tiga kali tembakan pertama meleset semua. Masih ada tujuh peluru lagi. Kali ini harus ada yang kena. Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor!

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya