Catatan Dahlan Iskan soal NU: Abad Banser

Catatan Dahlan Iskan soal NU: Abad Banser - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Toh tidak sendirian. Berpuluh-puluh bus juga berhenti total di jalan tol ini. Sampai berjajar tiga. Banyak penumpangnya turun. Duduk-duduk di bawah pohon di dekat pagar jalan tol.

Saya juga turun dari mobil: menghilangkan penat. Di situ, di tengah jalan tol itu, bertemu banyak pengurus wilayah dari berbagai daerah. Juga bertemu warga NU dari berbagai cabang dan ranting: Trenggalek, Ngawi, Ponorogo, Bojonegoro, Lamongan, Tuban....

Saya lihat ada taksi di tengah lautan mobil macet itu. Alangkah mahalnya ongkos taksi itu nanti. Argo jalan terus. Sudah dua jam. Masih ada tiga atau empat jam lagi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Adani Group: Bakar 1.500 T

Pak Tomy menawari penumpangnya masuk ke mobil kami. Bisa. Mau. Ternyata dua orang Wakil Ketua PW NU Kaltim. Mereka kirim 200 Banser ke Sidoarjo: naik kapal laut.

Ketika Wapres KH Ma'ruf Amin membaca doa penutupan: kami masih di tengah jalan tol yang sama. Satu jam kemudian jalur paling kanan tol itu bisa bergerak.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok dan Amerika Serikat: Balon Putih

Pelan-pelan kami bisa sampai pintu keluar tol di dekat stadion. Tapi pintu itu ditutup. Kami harus melaju ke arah Porong/Malang.

Kami pun meninggalkan Sidoarjo tanpa mampir stadion. Toh acara sudah selesai. Toh saya sudah bisa mengikuti seluruh acara lewat HP. Memang layar HP itu kecil sekali.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal NU: Abad Fikih

Atraksi Banser yang paling saya tunggu tidak tergambar terlalu jelas. Yang terdengar sangat jelas adalah pidato ketua panitia satu abad NU: Menteri BUMN Erick Thohir. Dengan baju Bansernya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya