
Menurut Jufry, bahwa di awal-awal begitu semangat gembar-gembor program 1 juta PPPK guru.
Ironinya, masuk tahun ketiga malah makin kelihatan tidak siapnya pemerintah.
"Honorer dibuai dengan janji jadi ASN PPPK, faktanya 1 juta PPPK hanya seperti mimpi di negeri dongeng," jelas Jufry kepada JPNN.com, Selasa (22/2/2023).
BACA JUGA: Nasib Guru Honorer Tak Jelas, Ketua Komisi X DPR Desak Pemerintah Umumkan Hasil Seleksi PPPK P1
Menurut Jufry, bahwa sebagian besar honorer menebak tidak ada kekompakan di panitia seleksi nasional (Panselnas) calon aparatur sipil negara (CASN).
Sebenarnya, kata Jufry, keterlambatan dalam proses pengangkatan PPPK guru 2022 ini kuncinya pada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
BACA JUGA: Gaji PPPK Bisa Melorot, Nasib Honorer Masih Gelap
"Mendikbudristek Nadiem Makarim terlalu bernafsu dengan program 1 juta PPPK guru, tetapi tidak menyesuaikan dengan kemampuan pemerintah," ungkap Jufry.
Anehnya, Menurut Jufry, Presiden Joko Widodo juga seolah-olah cuek dengan kegagalan Nadiem Makarim dalam program 1 juta PPPK guru ini.
BACA JUGA: Tips Aman Makan Daun Pepaya, Manfaatnya Ternyata Dahsyat untuk Kesehatan
"Namanya sudah telanjur sayang, meski menterinya enggak berhasil tetap dilindungi, enggak ada kata reshuffle," ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News