Catatan Dahlan Iskan soal PPATK: Kebijakan Surat

Catatan Dahlan Iskan soal PPATK: Kebijakan Surat - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Rasanya semua direktorat di Kemenkeu sangat sibuk. Pekerjaan terlalu banyak. Rapat terlalu sering. Lalu lintas disposisi terlalu ruwet.

Di pihak lain transaksi keuangan begitu tinggi. Puluhan ribu transaksi setiap hari. Termasuk transaksi muter-muter di antara kantong kiri, kantong kanan, kantong atas, kantong bawah dari tubuh yang sama.

Katakanlah hari itu PPATK kirim surat ke Kemenkeu: ada transaksi yang mencurigakan. Surat itu tentu jatuh dulu di bagian tata usaha. Semua surat masuk harus ke bagian itu. Sehari bisa seribu surat. Lalu dipilih-pilah. Diteruskan ke mana.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal TikTok di Amerika: Benda Mati

Saya tidak tahu surat yang dari PPATK diteruskan ke bagian apa. ''Kepada'' - nya pasti ke menteri keuangan. Tapi apakah benar-benar diteruskan ke menteri (lewat sekretaris menteri) terserah kebijakan administrasi di situ.

Kalau pun sampai ke sekretariat menteri, apakah berhenti di sekretaris atau lanjut ke meja menteri.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Transaksi Mencurigakan: Mahfud Ilahi

Bisa saja di sekretaris menteri dipilih-pilah lagi. Mana yang harus sampai meja menteri dan mana yang cukup diserahkan ke direktorat tertentu.

Saya khawatir surat PPATK dianggap surat rutin dan tidak sampai terbaca oleh menkeu. Tentu itu tidak masalah sepanjang memang sudah bisa diselesaikan di alamat tersebut.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Tutup Emosi

Masalahnya pencucian uang termasuk korupsi yang berat. Dimusuhi di seluruh dunia. Ketika sampai Kemenkeu masih menyisakan pertanyaan: dalam hal ada kecurigaan pencucian uang siapa yang harus menangani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya