Catatan Dahlan Iskan: Poltak Sitinjak

Catatan Dahlan Iskan: Poltak Sitinjak - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Setamat STM Jack bekerja di toko yang jualan pompa air. Di daerah Pecinan Jakarta. Tiga tahun di situ Jack ingin usaha sendiri: jualan pompa air.

Usahanya itu berhasil. Awalnya ia jualan langsung ke konsumen. Lama-lama ia perlu mendirikan perusahaan di bidang perdagangan pompa.

Sambil menjalankan usaha Jack masuk kuliah. Di Universitas Indonesia Esa Unggul Jakarta. Di jurusan elektro. Ia pilih Esa Unggul karena dekat dengan tempat usahanya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tiga Bintang

Jack Poltak terus ingat kampung halaman bapaknya di Pulau Samosir. Ia tahu betapa sulit hidup di Desa Sitinjak. Pertaniannya tergantung pada tadah hujan. Kalau kemarau panjang tidak ada tanaman yang bisa menghasilkan. Untuk air minum, masak dan mandi pun harus mengambil sendiri ke danau.

Inilah pulau yang letaknya di tengah danau tapi kesulitan air. Belakangan banyak penduduk membeli pompa air. Berbahan minyak solar. Tapi harga solar mahal sekali.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Teman Dubai

Maka Jack punya ide: membangun solar cell terapung. Sebagai pengusaha pompa ia punya kemampuan untuk itu. Ia bangun dulu dermaga terapung. Terbuat dari rangkaian drum plastik: 8 x 16 meter.

Dermaga itu ia tarik ke tengah danau. Di atas dermaga terapung itulah solar cell digelar. Pakai tiang-tiang penyangga. Hasil listriknya untuk menghidupkan pompa air. Pompa itu dimasukkan ke dalam air. Sedalam sekitar 3 meter.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Teflon Luhut

Jack harus membangun solar cell itu jauh dari pantai Samosir. Sekitar 80 meter ke tengah danau. Tujuannya: untuk mendapatkan air dalam. Agar bisa mendapat air yang lebih bersih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya