Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Nakal

Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Nakal - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Semua wartawan di sana begitu gundah. Kebanggaan mereka pada Laskar Pelangi kini lagi menemukan ujian. Saya begitu sulit mendapat cerita detail tentang  peristiwa itu dari mereka.

Wartawati Yusnani tidak percaya Zulfani melakukan seperti yang dihebohkan di medsos itu. Dia ingin mendengar sendiri dari Zulfani. Dia minta izin polisi untuk wawancara di tahanan. Dipisahkan jeruji besi.

Zulfani ditahan karena seorang anak muda mengadukan Zul ke polisi. Malam sebelumnya anak muda itu, sekitar 25 tahun, mengejar mobil Suzuki New Ertiga. Ia mengejar dengan sepeda motor.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Poltak Sitinjak

Terkejar. Sampai di kiri mobil, ia mengetok-ngetok kaca jendela kiri. Mobil terus melaju. Sepeda motor juga terus mengejar. Kali ini ke sisi kanan mobil. Kembali mengetuk-ngetuk kaca jendela kanan, sebelah sopir.

Jam sudah menunjukkan sekitar pukul 21.00. Kejar-kejaran itu, yang semula di dalam kota kecil Manggar –ibu kota kabupaten Belitong Timur– mengarah ke luar kota. Ke arah Gantung -–kampung Bu Mus dan Ahok itu. Kian gelap.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tiga Bintang

Mobil terus melaju. Menyenggol motor. Jatuh. Tidak ada korban. Lalu hampir menyenggol apa saja di sepanjang jalan. Terakhir menabrak sesuatu. Berhenti. Mobil hanya penyok bagian depan.

Sopir mobil itu, atau salah satu penumpang, membuka kaca. Ia mengayun-ayunkan klewang (pedang panjang) ke arah pengendara motor itu. Rupanya tersimpan pedang di dalam mobil tersebut.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Teman Dubai

Isi mobil itu sendiri lima orang. Satu pertemanan. Salah satunya Zulfani. Duduk di depan, sebelah sopir. Satu lagi istri terakhir Zulfani. Dua lainnya Anda sudah tahu dari media.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya