Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Nakal

Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Nakal - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Merasa terancam pedang panjang, si pengejar lapor ke polisi. Mengapa si motor mengejar Ertiga? Si motor, tidak ada hubungan langsung dengan seisi Ertiga.

Rupanya, ia dimintai tolong orang lain: Ertiga itu harus dikejar. Di dalam mobil itu ada seorang wanita yang baru saja menipunya, lalu melarikan diri. Satu-satunya wanita di dalam mobil itu, ya, itu tadi: istri baru Zulfani.

Penipuan itu khas penipuan zaman medsos: lewat aplikasi. Nama aplikasinya Anda sudah tahu: MiChat. Anda tidak usah mencoba tahu apa itu MiChat. Sebenarnya justru saya yang ingin tahu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Poltak Sitinjak

Ingin masuk ke aplikasi itu: seperti apa. Tapi teman wartawan di Belitong melarang saya. Sekali nama saya masuk menjadi anggota aplikasi itu tercatatlah saya di sana: sebagai nomor yang akan terhubung dengan satu kios.

Kios itu menawarkan banyak dagangan: wanita. Tinggal pilih. Bisa digunakan sekali pakai. Atau berkali-kali. Asal cocok berapa ongkosnya dan di mana dilakukannya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tiga Bintang

Si wanita di dalam mobil itu rupanya anggota MiChat. Malam itu dia mejeng di MiChat. Ternyata langsung ada yang berminat. Cocok pula harganya: Rp 500 ribu. Sekali pakai. Atau entahlah. Saya tidak ikut membaca kontrak transaksinya.

Lalu disepakatilah nama hotelnya: satu hotel di kota Manggar. Si lelaki masuk hotel. Ia menunggu di dalam kamar. Yang ditunggu pun datang. Dia minta Rp 500 ribu dibayar di depan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Teman Dubai

Begitu menerima pembayaran si wanita pamit. Hanya sebentar. Untuk segera balik ke kamar lagi. Rupanya, saat datang ke hotel itu Si wanita diantar ramai-ramai oleh Ertiga. Mobil itu masih menunggu di tempat parkir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya