
Lapisan masyarakat intelektual Aceh tentu tidak akan bisa menerima: kok Aceh termiskin. Bagaimana bisa gudang intelektual tapi miskin.
USK sendiri, yang dimotori intelektual Aceh sendiri, sudah membuktikan bisa bangkit. Universitas di provinsi termiskin kedua itu tidak otomatis menjadi terjelek kedua.
Fakultas kedokterannya saja sudah punya 21 jurusan pendidikan spesialis. Termasuk bedah plastik. Sama sekali bukan seperti universitas di provinsi termiskin kedua.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Aceh U-Hansa
Rasanya pro-kontra bank syariah harus diwasiti oleh fakultas ekonomi USK. FE USK bisa menyajikan dua model masa depan ekonomi Aceh: dengan dan tanpa bank umum.
Seperti apa ekonomi Aceh 10 tahun yang akan datang. Lalu, kalau perlu di-referendum-kan: apakah perlu mengundang kembali bank umum. Agar jangan hanya jadi keputusan politik elite.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Suhu Besar
Di masa depan, ideologi lama menjadi sangat tidak penting. Ideologi yang paling laku, kelak, hanyalah satu: ideologi kemakmuran. Kemakmuran dunia dan akhirat.
Tidak bisa hanya akhirat saja. Bank ''syariah only'' di Aceh, akan menjadi laboratorium hidup perjalanan kemakmuran di Aceh. Ini laboratorium penting bagi kita. Kalau pun gagal, anggap saja rakyat telah jadi korban laboratorium itu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Putri Cowell
Mungkin ekonom syariah marah dengan alinea terakhir itu. Tapi bentuk marah terbaik adalah: buktikan, dengan bank syariah only, Aceh bisa makmur. (Dahlan Iskan)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News