
Untuk tahap awal, pada Jumat (4/10) pagi hingga malam, Dedi Mulyadi bersama Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana membawa Tim Laboratorium Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur untuk memeriksa kandungan air sungai Cilamaya.
Pengambilan sampel air dilakukan di beberapa titik di sepanjang aliran Sungai Cilamaya. Selanjutnya, sampel air tersebut akan diuji di laboratorium.
Dedi mengaku melibatkan tim laboratorium untuk mendapatkan hasil objektif mengenai penyebab pencemaran sehingga hasil penelitian itu menjadi salah satu dasar untuk mencari solusi atas masalah lingkungan tersebut.
Mantan Bupati Purwakarta dua periode itu tidak mau terjadi konflik terkait dengan pencemaran air Sungai Cilamaya.
Oleh karena itu, katanya, fokus utamanya mencari solusi atas persoalan pencemaran.
Jika memungkinkan, kata dia, hasil laboratorium akan dibuka ke publik, lalu perusahaan-perusahaan yang diduga melakukan pencemaran sungai diundang untuk mencari solusi bersama.
"Misalnya membuat kolam penampungan limbah, lalu diolah sehingga menjadi jernih. Ketika air itu jernih baru diturunkan ke bawah (sungai, red) atau mungkin nanti ada solusi lain untuk menyelesaikan permasalahan itu," kata Dedi.
Anggota DPR Dapil Karawang, Purwakarta, dan Bekasi itu, menyatakan kalau aliran sungai yang melintasi kehidupan masyarakat harus diperhatikan, termasuk Sungai Cilamaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News