
Indonesia memang punya potensi geotermal terbesar di dunia. Ada angka yang menyebut 16.000 MW, tetapi saya ragu itu.
Mungkin 10.000 MW. Tidak semua yang dibilang mengandung panas bumi benar-benar bisa mendapatkan panas. Kadang sudah telanjur mengebor sumur dengan biaya Rp 70 miliar yang didapat pepesan kosong.
Jenis panas bumi yang dimiliki Indonesia tidak sama dengan yang lagi kita bicarakan. Geotermal kita hanyalah yang dari perut gunung berapi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Kota Terkumuh India: Ruwet Indah
Sumber panasnya tidak terlalu jauh di dalam bumi. Dengan mengebor 1,5 km sudah menemukan panas yang dicari.
Tidak semua negara punya keberuntungan seperti Indonesia. Itu dulu. Dengan keberhasilan uji coba di Amerika bulan lalu, semua negara punya panas bumi. Termasuk Indonesia.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Akbar Sitorus
Hanya saja, itu tadi, mengebor sumurnya harus lebih dalam. Perlu biaya lebih besar. Perlu alat bor yang kebandelannya melebihi kepala batu. Tidak bisa lagi hanya dengan seorang Inul Daratista.
Mata bornya harus terbuat dari diamond. Berlian. Lebih keras dari batu. Itu sudah biasa di dunia geologi. Berlian tidak hanya untuk perhiasan. Diamond justru untuk menembus batu keras di kedalaman 15 km di perut bumi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Ponpes Al Zaytun: Zaytun Sinagog
Batu itu, seberapa pun kerasnya, masih punya pori-pori. Kalau air bisa dimasukkan ke lubang batu itu, lalu ditekan, airnya akan merayap ke mana-mana. Menjadi air panas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News